oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd
Dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republic Indonesia dinyatakan bahwa
salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
status social, ras, etnis, agama, dan gender.
Pemerataan dan mutu pendidikan
akan membuat warga Negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga memiiki kemampuan
untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya
masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-niai agama dan ideology Negara.
Upaya untuk membangun manusia
seutuhnya sudah menjadi tekad pemerintah sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita) I thaun 1969-1974, namun selama ini pembangunan pendidikan nasional
belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Strategi pendidikan pada
awal tahun 1980 popularisasi pendidikan yang mengakar pada pemerataan
pendidikan. Lebih jauh semakin dirasakan bahwa pembangunan sekolah-sekolah
memiliki fungsi strategis bagi peningkatan mutu warga Negara, harkat, dan
material Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1984, kita telah
berhasil melaksanakan wajib belajar 6 tahun kemudian tahun 1994 dilanjutkan
dengan gerakan wajib belajar 9 tahun sebagai upaya peningkatan mutu dan
pemerataan pendidikan. Untuk memperbaiki mutu proses pencerdasan pendidikan
bangsa yang berkelanjutan, pelaksanaan pendidikan perlu disinergikan aktivitasnya
baik melalui jalur pendidikan formal, non formal, maupun informal. Sekolah
sebagai salah satu lembag penylenggara pendidikan formal, harus menempatkan
dirinya sebagai pusat keunggulan (centre
of excellence) dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Bangsa
Indonesia. Karena itu, mutu pendidikan nasional perlu terus ditingkatkan
sebagai bagian integral dari program pembangunan nasional.
Pada tahun 2005, Presiden
mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RJPM) tahun 2004-2009 yang mengamanatkan tiga misi pembangunan
nasional, yaitu (1) mewujudkan Negara Indonesia yang aman dan damai; (2)
mewujudkan Negara Indonesia yang adil dan demokratis; dan (3) mewujudkan Bangsa
Indonesia yang sejahtera. Untuk mewujudkannya, bangsa Indonesia harus menjadi
bangsa yang bermutu, sehingga setiap warga Negara mampu meningkatkan mutu hidup,
produktifitas dan daya saing terhadap bangsa lain di era global.
Globalisasi membawa dampak
terhadap dunia pendidikan, terutama sebagai suatu wahana untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan
perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses globalisasi tersebut.
Pendidikan menyiapkan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan.
Peningkatan mutu pendidikan yang
secara khusus atau dalam wilayah mikro dapat terlihat dari mutu pembelajaran.
Oleh karena itu, peningkatan mutu hasil pembelajaran berarti memaksimalkan
pencapaian tujuan pembelajaran sebagai keluaran (output) hasil berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
dampak (outcome) yang bias memenuhi
bahkan melebihi kebutuhan warga belajar untuk meningkatkan mutu hidup (quality of life) kecuali itu juga
peningkatan mutu proses dan hasil belajar tidak bisa dipisahkan dari berbagai
sub sistim lainnya. Misalnya daya dukung lingkungan, kemampuan manajerial,
pengelola program, ketersediaan fasilitas belajar, sponsorship serta pengguna
atau pemakai jasa pendidikan baik internal atau eksternal. Kehidupan masyarakat
yang terus menerus mengalami perubahan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK menuntut
pendidikan pada jenjang persekolahan harus menyesuaikan dan mengantisipasi
setiap perubahan yang terjadi. Materi dan pengalaman belajar yang diberikan
sekolah harus dapat bermanfaat untuk bekal kehidupan peserta didik. Pada
akhirnya, pendidikan dapat mengisi harapan kita, merubah kehidupan menjadi
lebih baik. Semoga…..
Dipetik dan dimodifikasi kembali.
Sumber:
Suryadi, M.Pd.,2009.Manajemen
Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar