Selasa, 05 Februari 2013

Tantangan Sekolah (sebuah pengantar)



oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republic Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status social, ras, etnis, agama, dan gender.
Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuat warga Negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga memiiki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-niai agama dan ideology Negara.
Upaya untuk membangun manusia seutuhnya sudah menjadi tekad pemerintah sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I thaun 1969-1974, namun selama ini pembangunan pendidikan nasional belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Strategi pendidikan pada awal tahun 1980 popularisasi pendidikan yang mengakar pada pemerataan pendidikan. Lebih jauh semakin dirasakan bahwa pembangunan sekolah-sekolah memiliki fungsi strategis bagi peningkatan mutu warga Negara, harkat, dan material Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1984, kita telah berhasil melaksanakan wajib belajar 6 tahun kemudian tahun 1994 dilanjutkan dengan gerakan wajib belajar 9 tahun sebagai upaya peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Untuk memperbaiki mutu proses pencerdasan pendidikan bangsa yang berkelanjutan, pelaksanaan pendidikan perlu disinergikan aktivitasnya baik melalui jalur pendidikan formal, non formal, maupun informal. Sekolah sebagai salah satu lembag penylenggara pendidikan formal, harus menempatkan dirinya sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Bangsa Indonesia. Karena itu, mutu pendidikan nasional perlu terus ditingkatkan sebagai bagian integral dari program pembangunan nasional.
Pada tahun 2005, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) tahun 2004-2009 yang mengamanatkan tiga misi pembangunan nasional, yaitu (1) mewujudkan Negara Indonesia yang aman dan damai; (2) mewujudkan Negara Indonesia yang adil dan demokratis; dan (3) mewujudkan Bangsa Indonesia yang sejahtera. Untuk mewujudkannya, bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang bermutu, sehingga setiap warga Negara mampu meningkatkan mutu hidup, produktifitas dan daya saing terhadap bangsa lain di era global.
Globalisasi membawa dampak terhadap dunia pendidikan, terutama sebagai suatu wahana untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses globalisasi tersebut. Pendidikan menyiapkan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan.
Peningkatan mutu pendidikan yang secara khusus atau dalam wilayah mikro dapat terlihat dari mutu pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan mutu hasil pembelajaran berarti memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran sebagai keluaran (output) hasil berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan serta dampak (outcome) yang bias memenuhi bahkan melebihi kebutuhan warga belajar untuk meningkatkan mutu hidup (quality of life) kecuali itu juga peningkatan mutu proses dan hasil belajar tidak bisa dipisahkan dari berbagai sub sistim lainnya. Misalnya daya dukung lingkungan, kemampuan manajerial, pengelola program, ketersediaan fasilitas belajar, sponsorship serta pengguna atau pemakai jasa pendidikan baik internal atau eksternal. Kehidupan masyarakat yang terus menerus mengalami perubahan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK menuntut pendidikan pada jenjang persekolahan harus menyesuaikan dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Materi dan pengalaman belajar yang diberikan sekolah harus dapat bermanfaat untuk bekal kehidupan peserta didik. Pada akhirnya, pendidikan dapat mengisi harapan kita, merubah kehidupan menjadi lebih baik. Semoga…..
Dipetik dan dimodifikasi kembali.
Sumber:
Suryadi, M.Pd.,2009.Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar