Kamis, 21 Februari 2013

KONSEP PENDIDIKAN



Pendidikan secara umum harus relevan dengan garis hidup untuk mencerdaskan rakyat dan mengangkat martabat bangsa, dalam rangka membangun kerjasama yang saing memnguntungkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk memperkuat dinamika pendidikan sebagai penguatan kebangsaan, konsep pengembangan pendidikan harus senafas dengan nilai-niai budaya yang berkembang di masyarakat serat melibatkan unsure masyarakat daam pengelolaannya karena output yang dihasilkannya pun harus menjadi pionir kebudayaan dan peradaban bangsa yang lebih besar.
Hakekat pendidikan secara universal adalah menanamkan nilai-nilai intelegensi, moral dan spiritual kepada anak didik sesuai dengan perkembangan mental dan jasmaninya. Pendidikan dalam arti uas adalah hidup. Pendidikan merupakan proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan diri seseorang, dengan tiga aspek dalam kehiidupannya,

Rabu, 20 Februari 2013

Pendidikan Karakter



Oleh: Ketut Ngurah Artawan, S.Pd.,M.Pd.
            Dunia pendidikan di Indonesia saat ini disoroti oleh semua pihak menyikapi maraknya kembali tawuran pelajar di beberapa tempat. Kejadian terakhir yang sampai menimbulkan korban jiwa adalah tawuran pelajar yang terjadi di Jakarta. Kita semua terhenyak dengan kejadian tersebut, yang secara otomatis pikiran kita tertuju pada sistim pendidikan di Indonesia saat ini. Semua komponen yang merasa bertanggungjawab mulai menggeliat lagi mengantisipasi dan mencegah terjadinya kembali peristiwa yang sangat memiris hati. Mulai dari pihak kepolisian masuk ke sekolah-sekolah sebagai irup sampai dengan pakar-pakar pendidikan yang berkomentar

Selasa, 05 Februari 2013

Guru Profesional........????



 oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd

Sertifikasi Guru
Proses sertifikasi guru di berbagai daerah telah bergulir sampai enam periode. Sampai saat ini semua guru bersiap untuk dapat mengisi kuota yang diberikan kepada masing-masing daerah, dan kementerian pendidikan dan kebudayaan memprogramkan tahun 2015 sudah semua guru mengantongi sertifikat pendidik. Ini memungkinkan untuk bertambahnya jumlah guru yang akan menerima tunjangan profesi seperti yang telah diprogramkan pemerintah. Dengan bertambahnya jumlah guru bersertifikat profesi berarti harapan kita ke depan terhadap peningkatan mutu pendidikan kita semakin bertambah. Akankah ini hanya merupakan harapan saja? Pertanyaan ini merupakan satu dari banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pasti dari pelaku pendidikan itu sendiri. Sudah pasti utamanya adalah guru, tidak hanya guru yang lulus sertifikasi saja melainkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama memikul tanggungjawab yang begitu berat terhadap pengembangan mutu pendidikan. Bertambahnya

Konsep Penilaian Otentik dalam KTSP



oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd
Pendahuluan
            Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum nasional yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi dan kemampuan dari setiap sekolah. Kurikulum ini jika dilihat substansi pokok dan basis pengembangannya, tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan juga dirancang berbasis kompetensi dengan tujuan agar peserta didik mempunyai kompetensi sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Keberhasilan KTSP di lembaga pendidikan terutama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) terutama terletak pada bagaimana tuntutan dari kurikulum dapat terpentaskan di dalam kelas. Salah satu tuntutan

TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN, SEBUAH INOVASI ATAU PENGISOLASI ?



oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd
Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan sampai saat ini sudah demikian pesat. Banyak permasalahan yang dihadapi para pengembang pendidikan untuk meningkatkan mutu siswa. Salah satu permasalahannya adalah pengadaan sarana-prasarana pembelajaran komputer. Komputer sudah sedemikian pesat menguasai segala bentuk aktifitas manusia. Sampai anggapan bahwa komputer merupakan mesin yang serba tahu yang dapat digunakan juga sebagai pengganti guru. Meskipun disadari bahwa keberadaan komputer dengan berbagai fasilitasnya sangat besar peranannya, tetapi bukan berarti dapat menguasai seluruh bentuk kecerdasan sosial, ekonomi, spiritual dan ekologis. Keberadaan komputer di bidang pendidikan diakui sebagai sebuah inovasi dalam pembelajaran, tetapi jika disadari sepenuhnya apabila sebuah inovasi ini tidak dikelola secara bijaksana maka akan menjadi alat untuk mengisolasi penggunanya dari lingkungan sosialnya sendiri. Berbagai metode dan pendekatan pembelajaran diterapkan untuk dapat memberikan hasil belajar yang terbaik. Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu Penerapan Pendekatan Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI).

Tantangan Sekolah (sebuah pengantar)



oleh: Ketut Ngurah Artawan, M.Pd

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republic Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status social, ras, etnis, agama, dan gender.
Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuat warga Negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga memiiki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-niai agama dan ideology Negara.